Tuesday, April 08, 2008

AGAR SELALU BERBUNGA

AGAR SELALU BERBUNGA


Tanaman satu ini dikenal karena keindahan daun dan bunganya. Tapi, seringkali ia tak mau berbunga. Bagaimana mengatasinya?

Seorang penggemar berat adenium mengeluh, "Kenapa bunga adenium saya jadi kusam dan daunnya layu, ya?" Padahal, sambungnya, "Dulu rajin berbunga, lo. Bunganya pun cerah, merah tua dengan kombinasi putih di bagian tengah. Yang paling eksotis bonggolnya, gede berbenjol-benjol, menggelembung." Belum lagi pemupukan yang tak pernah telat, juga penyemprotan pestisida. "Tapi kenapa adenium saya tak lagi seperti dulu?" tanyanya lagi.

Selidik punya selidik, tanaman adenium itu ternyata sedang "sakit." Terjadi ketidakseimbangan antara pertumbuhan tanaman dengan kondisi ruang lingkungan pot yang ada. Akar-akarnya sudah semakin besar dan lebat, batangnya juga makin membesar, sementara kondisi ruang gerak-hidup dan ketersediaan nutrisi amat terbatas. Akar-akar tadi telah memenuhi bagian atas media. Kalau sudah begini, ujung-ujungnya adenium akan mogok berbunga. Daunnya pun tak lagi hijau segar.

Terjadilah persaingan. Berebut hara. Berebut ruang gerak-hidup. Berebut sinar matahari. Akhirnya jumlah daun makin sedikit, tumbuhnya lambat, layu, dan akhirnya menguning. Pertumbuhan tunas dan cabang juga sangat lambat. Yang lebih parah, bunga ngambek, tak mau lagi muncul.

Ya, meski pemupukan rajin dilakukan, namun media tanam yang sudah "tua", katakan saja lebih 2 tahun, membuatnya tak layak lagi mengolah nutrisi. Pendek kata, media tanamnya sudah rusak. Jadi, dipupuk dengan pupuk apa saja, dan sebanyak apa pun, tidak akan menyuburkan tanaman. Solusinya, media tanam itu perlu diganti. Lakukan repotting, ganti pot lama dengan pot baru, termasuk media tanamnya.

Bagaimana cara melakukan repotting adenium? Simak 5 langkah berikut:

1. Siapkan Pot Baru

Pilih pot baru dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan pot lama. Jangan lupa untuk memilih "pot bonsai" agar bonggol adenium terlihat indah di atas media. Bentuk pot ada yang bundar, ada pula yang oval. Perhatikan jarak antara bibir pot dengan pangkal batang, yang ideal sekitar 8 - 10 cm. Dengan jarak selebar itu, di samping gerakan akar lebih leluasa, juga lebih indah dipandang.

2. Ganti Media Tanam

Adenium termasuk tanaman zerofit. Artinya, cocok hidup di daerah kering. Untuk itu, ia membutuhkan media yang berongga (porous). Itu berarti, adenium tidak menyenangi media yang kuat mengikat air. Bisa-bisa akarnya malah membusuk. Jadi, gunakan media porous antara lain coco peaf (serbuk sabut kelapa), arang sekam padi, pasir kasar, pecahan arang kayu, pecahan batu apung, dan pupuk kompos atau pupuk kandang yang sudah matang.

Tersedia sekurang-kurangnya 3 pilihan media sebagai berikut:

(a) Campuran pecahan batu apung berdiameter 0,25-0,50 cm, lalu arang sekam, dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1,

(b) Campuran pasir kasar, arang sekam, dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1; dan

(c) Campuran pasir kasar, coco peaf dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1.

Jangan lupa, dasar pot diberi arang kayu kira-kira seperempat tinggi pot agar air tidak mampat. Barulah kemudian media tanam dimasukkan ke dalam pot baru hingga memenuhi setengah dari tinggi pot.

3. Keluarkan dari Pot Lama

Keluarkan tanaman adenium dari dalam pot lama. Caranya, siramlah tanaman, lalu dinding pot diketuk-ketuk melingkar. Setelah itu, jungkirkan posisinya sembari menahan tanaman. Yang penting, jaga jangan sampai tanaman rusak, misalnya akarnya terputus.

Siram akar-akarnya hingga tanah yang menempel jadi larut. Lalu, potong akar-akar yang sudah tua, tapi sisakan sekitar 2 - 3 cm. Gunakan gunting tajam agar tidak mengotak jaringan akar.

4. Rendam Pestisida

Akar yang sebagian dipotong, tentu akan meninmbulkan luka. Nah, dari luka itulah ada kemungkinan akan memicu tumbuhnya jamur. Jadi, bagian akar dan bonggol tanaman tersebut direndam dalam pestisida guna menolak datangnya jamur. Misalnya dengan pestisida Agrimex, Mansote, atau Dagonil. Perendaman cukup 15 menit.

5. Tanam Pot Baru

Sesudah direndam pestisida, batang adenium diangkat, lantas dimasukkan ke dalam pot baru yang telah disiapkan. Tutup dengan media tanam yang masih tersisa hingga setinggi leher pot. Berikutnya, tanaman adenium disiram air bersih.
Usai repotting, tanaman adenium sebaiknya diletakkan di tempat teduh dan terlindung dari hujan. Pasalnya, adenium yang baru saja direpotting biasanya cukup rentan terhadap perubahan cuaca. Setelah sekitar 2 minggu, adenium boleh diletakkan di tempat yang terbuka atau panas.

No comments: